IMPLIKASI PENAKLUKAN KONSTANTINOPEL TERHADAP IMPERIALISME BARAT DI DUNIA ISLAM

Abstract

Kota Konstantinopel sebagai negara yang begitu kuat terletak di wilayah kekuasaan Byzantium. Usaha untuk menaklukan wilayah ini terus dilakukan mulai dari masa Umayyah, Abbasiyah, sampai pada masa kekuasaan Turki Usmani. Penaklukan itupun dapat dilaksanakan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Al-Fatih Sultan ketujuh daulah Utsmani dengan terbukanya Konstantinopel oleh umat Islam ditutuplah zaman pertengahan yang gelap dan berganti dengan zaman pencerahan (renaisance) di Eropa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui periodisasi perkembangan Barat setelah penaklukan Konstantinopel dan pengaruh imperialisme Barat di dunia Islam. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, serta menggunakan metode penelitian Studi kepustakaan (Library Research) yaitu suatu cara pengumpulan data diperpustakaan, dengan menggunakan Buku, Karya Ilmiah, Jurnal dan Artikel lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Hasil penelitian ini adalah implikasi dari penaklukan Konstantinopel terhadap imperialime Barat di dunia Islam. Karena dengan ditaklukannya konstantinopel oleh umat Islam ditutuplah zaman pertengahan yang gelap dan berganti dengan zaman pencerahan (renaisance) di Eropa. Pada abad ini menjadi abad permulaan bagi peradaban pada saat itu sedang mengalami peralihan dari zaman pertengahan menuju zaman modern. Pada abad berikutnya negara-negara Eropa menghasilkan gerakan-gerakan yang mengantarkan mereka kepada zaman modern seperti: renaissans, revolusi ilmiah, zaman pencerahan, revolusi perancis, dan revolusi industri. Serta membawa mereka untuk menguasai globalisai dunia dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologinya. Hal itu membawa pengaruh yang besar bagi Bangsa Barat di bidang militer, ekonomi, politik, pemerintahan, ilmu pengetahuan, agama dan budaya, serta bangsa Barat mampu melakukan ekspansi ke benua Asia dan Afrika yang memungkinkan bangsa Barat melakukan imperialisme di dunia Islam.